Mobil Keluarga Ideal Terbaik?

Lama tidak nongol di blogger. Itu pun kalau tidak cek update status di Facebook, mungkin tidak membuka blog sama sekali. (Sedikit) Tertarik membaca update status dari mbak Afifah Afra yang ikut serta dalam ajang Toyota SEO Award 2010 (Tapi di tulisannya mbak Afra tertulisnya '01 tuh, 2001 kali ya, xixixi). Hadiahnya lumayan juga sih, bisa buat DP bangun rumah, sayang untuk dilewatkan sebenarnya. Tapi bagaimana lagi, lha wong ndak bakat nulis je. Saya lebih senang nulis ngomentari status orang lain di Facebook sambil melihat-lihat kalau ada tausyiah berharga dari para ustadz yang membuat semangat kembali optimis. Oke kita kembali ke.... Toyota SEO Award 2010.

Sepertinya Toyota tidak mau kecolongan dari sisi keyword di mesin pencari Google dan Yahoo. Dengan digelarnya kontes Toyota SEO Award 2010, setumpuk harapan dari Toyota untuk bisa nangkring di urutan pertama hasil pencarian Google dan Yahoo dengan kata kunci Mobil Keluarga Ideal Terbaik. Kata kunci ini sendiri bagi saya terasa 'unik' (kalau tidak boleh dibilang janggal). Atau mungkin saya yang suka iseng ngutak-utik kata-kata. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah mobil ini khusus untuk keluarga ideal dan terbaik? lalu siapa / yang mana kah keluarga ideal dan  terbaik itu? Kalau dibalik menjadi 'Mobil Terbaik Keluarga Ideal, saya kira juga belum pas. Artinya menjadi (kurang lebih), mobil yang paling baik untuk keluarga yang ideal. Misalkan dirombak lagi menjadi 'Mobil Ideal Keluarga Terbaik', tentu maknanya masih mengarah pada sebuah mobil yang ideal untuk keluarga terbaik. Kalo boleh buru-buru menyimpulkan, keluarga yang kurang baik, maka tidak disarankan beli atau punya mobil ini. Wah ini malah jadi demarketisasi Toyota. Mengapa tidak memakai jargon 'Mobil yang pas untuk keluarga Anda' begitu saja ya? Entahlah. Ya namanya saja komentar, boleh kan?

Oh ya, perlu diketahui saudara-saudara. Bahwa menulis satu artikel ini saja butuh waktu 1,5 jam lho. Percaya, monggo, ndak percaya ya silahkan. Saya tidak bisa membayangkan, kalau membuat buku setebal De Winst atau De Liefde-nya mbak Afra, butuh waktu berapa lama buat nulis ya? (Mbak Afra ayo jawab, hehehe)