17 December 2008

Begitulah bunyi salah satu semboyan yang dikumandangkan oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jasmerah). Semboyan ini tentunya bukan sekedar omong kosong belaka. Namun penuh dengan ibroh yang benar benar dapat membangkitkan semangat kita, bila kita mengetahuinya.

Sejarah, baik yang berupa kesuksesan maupun kegagalan, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi diri, dan juga motivasi. Sebagai contoh bila kita ingin menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) misalnya. Tentu yang belum mengalami akan merasa deg-degan atau perasaan lain bisa mengacaukan suasana hati menjelang UAN. Namun bila kita bijak melihat sejarah, dimana banyak pelajar yang bisa lulus UAN, maka akan menimbulkan motivasi dalam diri "Kalau mereka saja bisa, maka saya pun harus BISA!"
Ketika Soekarno mengumandangkan Jasmerah, Beliau sebenarnya ingin membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda waktu itu. Ingatlah kejayaan Sriwijaya. Ingatlah kejayaan Majapahit. Ingatlah kejayaan Mataram. Bahwa Indonesia pernah menjadi bangsa yang dapat berdiri dengan gagah di antara bangsa-bangsa lain di dunia.
Sejarah, merupakan kekuatan dasyat yang tersembunyi dari seseorang atau bangsa. Bila orang atau bangsa tersebut mau dan mampu memahami dan belajar dari sejarah, maka mempunyai kekuatan yang dasyat yang dapat ia gunakan untuk menjalani kehidupannya di masa sekarang dan akan datang. Tak hanya menjalani, bahkan mempunyai visi kedepan. Tentu ia akan berfikir, kegagalan di masa lampau jangan sampai terulang di masa sekarang dan mendatang. Dan keberhasilan di masa lampau, harus mampu ia pertahankan dan dilipatgandakan di masa sekarang dan yang akan datang.
Islam sangat kaya akan sejarah. Baik sejarah keberhasilan, kejayaan maupun kegagalan dan kehancuran. Al-Qur'an melukiskannya dengan indah, sejarah-sejarah manusia di muka bumi, tidak lain dan tidak bukan, melainkan agar manusia dapat mengambil ibroh dari sejarah-sejarah tersebut.
Umat Islam saat ini perlu diingatkan kembali tentang sejarah panjang di masa lampau. Namun seringnya yang terekam dalam memori seorang muslim hanyalah cerita-cerita indah tentang kejayaan-kejayaan di masa lampau, juga cerita pahit tentang kegagalan dan kehancuran sebuah bangsa. Namun jarang sekali yang dapat mengambil ibroh darinya. Maka kita dapat melihat kenyataan hari ini, umat Islam banyak yang fasih bercerita sejarah, namun nasibnya tak kunjung beranjak membaik. Sudah saatnya umat Islam dibangkitkan dengan sejarah. Ust. Hatta Syamsudin mencoba mengajak kita untuk membali membuka lembaran sejarah dan mengambil ibrohnya. Wallahu a'lam.

Technorati Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

5 komentar:

  1. Sepakat, kita harus banyak belajar dari sejarah...

    Salam kenal..

    ReplyDelete
  2. Stuju jangan lupakan sejarah meskipun itu pahit

    ReplyDelete
  3. satu-satunya pelajaran yang bisa diambil dari sejarah adalah BAHWA MANUSIA TIDAK PERNAH BELAJAR DARI SEJARAH

    ReplyDelete