17 December 2008

Saya tidak tahu mana yang benar. Apakah Goyang Duyu atau ditambah 'ng' jadi Goyang Duyung, lagu yang dibawakan oleh sekelompok anak muda yang mengibarkan bendera Project Pop ini. Lagu ini hampir setiap hari nongol di televisi.

Sebenarnya saya tidak terlalu memperhatikan dan juga membuat posting khusus terkait dengan lagu dan videoklip milik Project Pop ini sebelum diawali oleh cerita (baca=curhat) istri saya. Istri saya kaget ketika ada seorang anak didiknya (TK), yang menyanyikan lagu ini, "Ayo goyang..... duyu(ng?)..." Semula istri saya pun tidak terlalu memperhatikan karena dikiranya cuma celotehan anak kecil biasa. Istri saya baru 'ngeh' ketika si anak tersebut berceloteh untuk kedua kalinya, "Ayo goyang ...." belum sempat diselesaikan 'duyung'nya, sudah ada anak lain yang menghampiri dan menyahut, "duyuuuu(ng?)....." Rasa penasaran istri saya sampai dibawa ke rumah. Tadinya tidak tahu kalau itu bagian lagu dari Project Pop. Ketika suatu kali menyalakan televisi sambil menyelesaikan pekerjaan rumah, ternyata sedang diputar lagu dengan lirik sama seperti yang dinyanyikan anak TK tersebut. Rasa penasaran kembali timbul dan menghampiri televisi untuk melihat sebenarnya lagu apakah itu. Ternyata baru tahu kalau itu videoklip Project Pop yang baru.

Bicara Side Effect
Industri musik Indonesia boleh dikatakan berkembang pesat. Dan perkembangan yang pesat ini telah membawa dampak yang sangat signifikan bagi perilaku masyarakatnya. Dalam hal ini saya menyoroti langsung dampaknya pada anak-anak. Sebagaimana yang telah saya paparkan di atas yang berupa cerita istri saya di tempat ia mengajar. Yang dikhawatikan adalah anak-anak sekarang sudah bebas untuk menonton televisi tanpa dipilah dan dipilih mana yang baik dan bermanfaat bagi dirinya. Contohnya ya Goyang Duyu(ng) itu tadi. Apakah lagu itu cocok untuk anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang? Istri saya melihat si anak dan teman-temannya ketika menyanyikan lagu itu, tidak sebatas menyanyikan liriknya, tapi dengan gerakan tubuh. Apa lagi kalau bukan gerakan goyang.
Persoalan ini juga mengingatkan saya saat masih kuliah dan tinggal di kost. Saya melihat anak-anak kecil sudah bisa menyanyikan (bahkan hafal) lagu Ada Apa Denganmu (peterpan), SMS Siapa Ini Bang (gak tau penyanyinya), dan sederet lagu terkenal lainnya.
Seorang anak dapat mudah menangkap (dan "melahap") informasi apa saja yang tersaji di televisi. Oleh sebab itu, kurangnya penjagaan orang tua terhadap anaknya saat menonton televisi bisa menjadi salah satu faktor penyebab si anak mencontoh semua informasi yang masuk melalui mata dan telinganya. Bila ini tidak diimbangi dengan kontrol dari orangtua, maka bisa jadi si anak akan tumbuh dan berkembang menjadi seorang yang "Semau Gue". Dampak lain, anak akan sulit untuk menerapkan sikap selektif terhadap budaya2 yang tidak sesuai dengan kultur Indonesia.

Wajah Indonesia 20 tahun mendatang

Seorang ulama Mesir, Hasan Al-Banna pernah mengatakan, "Bila engkau ingin melihat wajah negerimu 10 atau 20 tahun yang akan datang, maka lihatlah pemudanya hari ini." Sebuah kata bijak dan sangat logis. Karena memang wajah Indonesia saat ini, pemimpin dan para tokoh Indonesia saat ini, adalah juga para pemuda pada 10 atau 20 tahun yang lalu. Bila dikaitkan dengan kasus Goyang Duyu(ng?) diatas, maka kalau si anak ini nantinya jadi pemimpin bangsa, bukan tidak mungkin ia akan menerapkan kebijakan Goyang Duyu(ng?)nya. Wallahu a'lam.

Technorati Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

6 komentar:

  1. wah,bener tuh mas.bukan cuma anak TK.orang sekelas Ikhwah pun sering juga "Ketularan" walaupun sekedar untuk guyonan.tapi rasane yo...piye ngono loh...!!!
    Ayo....Goyang....Duyu...(NG)...!!

    ReplyDelete
  2. Walah... kok malah ngajak nih gimana tho?

    ReplyDelete
  3. Sy dksh tw tmn kos sy, judul lagu ny itu goyang "duyu" diambil dr kt "dulu", jd "ayo goyang dulu.." krn anak2 biasa mengucpkn dulu mjd duyu. Oy,saran sy buat umi, qt ga boleh kalah kreatf sm project pop. Gnt aj: "ayo ngaji dulu.."

    ReplyDelete